Dinkes KB Gelar Bimtek Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan 

Bimtek Peduli Kependudukan yang digelar Dinkes KB Pulau Morotai

DARUBA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) menggelar kegiatan fasilitasi dan pembinaan teknis perguruan tinggi peduli kependudukan tahun 2024, bertempat di gedung pertemuan Desa Darame, Selasa (9/7/2024).

Kegiatan ini bertujuan mencegah pergaulan seks bebas, narkoba dan pernikahan dini bagi remaja di Morotai.

Mewakili Pj Bupati Burnawan, Sekda Kabupaten Pulau Morotai, M Umar Ali dalam sambutannya menyampaikan, Pemkab Pulau Morotai sangat menyambut baik kegiatan ini.

Mengingat Indonesia sedang mengalami bonus demografi sejak tahun 2015 dan diperkirakan akan mengalami puncaknya di tahun 2030, sehingga usia produktif lebih banyak dari usia non produktif.

“Sehingga melalui pendidikan kependudukan diharapkan generasi muda dapat meningkatkan pengetahuan dan perilakunya terutama dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat melalui perencanaan yang matang pada setiap tahap kehidupan merupakan karakter utama generasi berencana,” ujar Umar.

Ia juga menghimbau kepada generasi muda Morotai agar memiliki tujuan yang sudah direncanakan sejak remaja, kapan saat belajar, kemudian saat bekerja hingga membangun keluarga.

“Jadi hindarilah pergaulan seks bebas, narkoba dan terutama cegah pernikahan dini agar tidak terlahir lagi generasi stunting,” harapnya.

Di akhir sambutannya, Umar Ali menekankan ke semua pihak untuk bekerja sama mendukung upaya pemerintah dalam pelaksanaan program sekolah siaga kependudukan dan perguruan tinggi peduli kependudukan di Pulau Morotai.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan dan melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana DKKB Pulau Morotai, Nurwiyanti menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja dan kesadaran remaja terhadap dampak kependudukan di Pulau Morotai.

“Jadi kalau remaja tidak merencanakan kehidupannya secara matang, maka dengan sendirinya Sumber Daya Manusia Morotai akan rendah, sehingga produktivitas kerja dan kesempatan dalam mendapat kehidupan yang sejahtera dan layak akan berkurang,” pungkasnya. (fay)